Senin, 10 Oktober 2022

Mancing Mania Episode-3: Ada yang Berjaya, Ada yang Apes...

Ini dia peserta mancing mania episode-3 sebelum berangkat
menuju Ciawi Tasikmalaya..."strike..strike..strike..."

Ikan Patin seberat 7 kg berhasil diangkat Kang Yaya
namun sesuai kesepakatan berat patin diatas 5 kg harus
dilepaskan kembali

Kang Yaya Sunarya memang piawai dalam memainkan joran. Beliau paham benar dimana ikan-ikan bergerombol. Tak heran jika pancingannya berkali-kali melakukan "Strike". Ikan-ikan patin, ikan mas dan mujair pun bagai tak kuasa untuk menghindari iming-iming umpan yang menipunya. Tak ayal kang Yaya dinobatkan sebagai Jawara Mancing Mania pada Episose-3 kali ini. Tak hanya unggul secara kuantitas dengan hasil puluhan kilo, namun juga mampu mengangkat ikan patin terbesar seberat sekitar 7 kg.

Rival kuatnya adalah Kang Bubun yang tak kurang piawainya dalam menjewer congor ikan. Posisi lapaknya yang berada di sayap kanan kolam juga berkali-kali melakukan strike. Bagai sudah paham kalau ikan-ikan itu lebih suka "ngrumpi" dan berkumpul di posisi kanan kolam. Puluhan dari ketiga jenis ikan pun terpaksa harus menjadi penghuni koja jaring (tampat hasil pancingan ikan yang direndam dalam kolam). Kang Bubun pun menyandang Juara Runner Up secara kuantitas (jumlah) dan sanggup mengangkat patin terbesar sekitar 6 kg.

Peringkat Jawara Episode-3

Beikut adalah peringkat Juara Mancing Mania pada Episode-3 kali ini:

1. PEMANCING IKAN PATIN TERBAIK

- Terbaik-I : Kang Yaya
- Terbaik-II : Kang Bubun
- Terbaik-III : Kang Rusdi

2. PEMANCING IKAN MAS TERBAIK

- Terbaik-I : Kang Isa Subarsa
- Terbaik-II : Kang Usman Sekurity
- Terbaik-III : Kang Endang

3. PEMANCING IKAN PALING APES

- Paling Apes-I : Kang Rusdi (Terjerembab ke kolam)
- Paling Apes-II : Kang Nana (Peraih dua ekor ikan)
- Paling Apes-III : Kang Muryono (Dapat dihitung jari tangan)
- Paling Apes-IV (Apes Harapan): Kang Dede Hamam (Saurna isin moal dibewarakeun).

Supporter/Penggembira: Kang Dwi, Kang Irsan, Padhe Rochadi, Kang Tisna, Kang Ary SB, dan Kang Deden.

Tentang Predikat Paling Apes

Terkait predikat paling apes. Yang pertama diderita Kang Rusdi yang, Innalillahi, kecebur kolam. Tidak jelas apa penyebabnya hingga beliau tikusruk jiga kitu. Menurut pengakuan Kang Rusdi bahwa lantai di pinggir kolam itu memang agak licin. "entah disabunin, entah diminyakin," barangkali begitu rasa suudzonnya.

Tapi menurut salah satu sumber yang sulit dipercaya, katanya Kang Rusdi itu ada yang jorokin dari belakang. Ketika ditanya siapa orangnya? Sumber itu diam seribu basa. Dia hanya berbisik kalau sumber itu tidak kasat mata, Nah, loh...hahahha...

Apes kedua diderita Kang Nana, yang biasa keluar sebagai jawara. Pada dua episode sebelumnya Kang Nana pernah dinobatkan sebagai jawara peraih ikan mujair terbanyak. Sedang pada periode setelahnya pernah jadi pemancing dengan peraih ikan mas paling gede. Kini dia lagi apes dengan hanya meraih dua ekor ikan saja. Satu ekor ikan mas dan satu ekor lagi mujair.

Rupanya Kang Isa penasaran kenapa Kang Nana sampai bermuram durja dan menderita kesialan seperti itu. Setelah dicek kail pancingnya, rupanya kail yang dipakai kang Nana Kegedean karena pakai nomor 13. "Astagadinaga! pantesan atuh teu beubeunangan da kailnya kegedean. Kail ini mah buat mancing ikan tongkol di laut kang Nana. Pasti ikannya juga pada takut lihat umpan segede kepala jempol kaki mah, dikirana bebegig sawah" ujar Kang Isa kepada Kang Nana yang cungar cengir nahan kawirang.

Begitupun apes yang diderita Kang Muryono. Dapat ikan hanya beberapa ekor saja. Itu lantaran terlalu mengandalkan umpan pakai bala-bala dan surabi goreng. Karuan aja ada yang respon: "Atuda pakai bala-bala dan surabi goreng mah gak cukup, kuduna ditambah goreng pisang jeung kopi sagelas," kata salah seorang penggembira yang namanya ogah ditulis disini. "Sieun aya nu nyantet cenah," hahahah.

Beda lagi dengan Kang Dede Hamam. Beliau mah pada saat mancing memang tidak terlalu banyak bicara. "Abdi ayeuna hoyong disebat jalmi lungguh pak Nana," katanya. Jadi dapat berapa ikan pun beliau tidak mau ngaku dan tidak banyak bicara. Hingga berita ini ditulis masih menjadi misteri berapa ikan yang diperoleh Kang Deham. Bahkan lebih misteri lagi mengapa beliau ingin disebut sebagai jalmi lungguh.

Awal Keberangkatan

Sabtu pagi di 8 Oktober'22 yang ceria ada tiga mobil yang ngajugrug di Lapang Jalan JMM (Jayapura, Manokwari, Merauke). Ada apa gerangan? Aduhai, ketiga mobil itu rupanya bukan mobil sembarangan atau mobil rongsokan. Rupanya ketiganya telah disetting untuk bersiap berangkat menyusuri jalan kenangan menuju Ciawi Tasikmalaya. Ada Panther, Innova dan Pajero.

Mobil Panther disopiri Kang Tisna mengangkut para ahli hisab yakni Kang Irsan, Kang Deden, Kang Dede Hamam dan Kang Ary SB. Innova dipiloti Kang Yaya membawa Kang Rusdi, Kang Endang, Kang Muryono dan Kang Isa. Sementara Kusir Pajero yakni Kang Nana mengangkut Kang Bubun, Kang Dwi dan Padhe Rochadi.

Tepat pukul 06.00 wib dengan sedikit seremonial dan do'a yang dipandu Kang Nana, ketiga mobil itu pun mulai berderak, bergerak, melesak melindas jalanan yang biasa dilalui menuju Ciawi Tasikmalaya. Tanpa hambatan berarti sekitar dua jam kemudian ketiga mobil itu telah sanggup merangsek jalanan Ciawi untuk kemudian menusuk ke rumah masa kecil Almukarom Drs.H.Dede Amar, M.MPd. Memang di rumah Calon Ketua DPD Jabar 2024 inilah lokasi kolam ikan tempat para pecandu mancing mengadu nasib.

Kang Yaya sang jawara mancing tampaknya telah mempersiapkan diri sejak dini. Joran dan umpan andalannya telah tersimpan rapih dalam tas joran pancing. Persiapan yang matang dipadu dengan pengalaman memancing menghasilkan kematangan untuk secara intens mendapatkan strike. Hal inipun dilakukan oleh Kang Bubun yang melakukan persiapan tidak jauh berbeda. Hasilnya memang cukup dahsyat dari hasil rata-rata pemancing amatiran dengan persiapan yang seadanya.

Event hura-hura dalam rangka menjalin soliditas pengurus RW-10 ini memang digelar sudah ketiga kalinya. Pemilik kolam, Kang Dede Amar (Kang Damar) membuka kesempatan bagi warga RW-10 untuk turut ambil bagian dalam kegiatan mancing mendatang.

"Tak hanya kegiatan mancing, kegiatan lain pun seperti gowes dan biker touring sangat diharapkan keterlibatan warga RW-10 untuk turut bergabung. Mari kita bersama-sama untuk menyalurkan hobi kita dalam bidang Olahraga," ajak Kang Damar.

Sambutan Hangat Tuan Rumah

Seperti biasa keluarga Kang Damar menyambut kami dengan hangat. Berbagai penganan disajikan. Ada kacang rebus, serabi, serabi bakar, lontong, bacang, peyek, bala2, dll. Begitupun ketika saatnya makan siang sop kikil dipadu dengan perkedel kentang, emping, tahu, tempe plus sambal sayur ditemani pete dan jengki goreng menjadikan makan siang kami begitu istimewa ketika perut kami memang lagi kukurubukan.

Kami semua seluruh peserta dan penggembira Mancing Mania Episode-3 mengucapkan banyak terima kasih kepada Kang Damar dan Keluarga. Insyaallah akan membawa keberkahan dan rezeki yang semakin melimpah bagi keluarga Kang Damar. Jangan kapok menerima kami dan mohon maaf apabila telah sedikit mengganggu ketenangan Ibunda Kang Dammar yang Alhamdulillah sedang berada di tempat dalam kondisi sehat walafiat.

Maklum kaum aki-aki nu ieu mah rada teu aleucreug. Nya kitu tea ari barisan kisunda mah lamun tos hareureuy teh sok kaleuleuwihi kamalinaan. Hapunten anu kasuhun. Atuh urang pungkas ku do'a bae, mugi urang sadayana, para pengurus RW-10 tur wargana aya dina Anies Kawilujengan. Mung sakieu cag heula...!!**//nas/kisunda-10/2022.





















Kang Rusdi Tikosewad
ka balong..


Gayanya sih boleh...tapi termasuk apes
lantaran mengandalan umpan bala2
dan serabi goreng...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Gowes Jelang Shaum Ramadhan 1445-H

Sembilan goweser NKRI tampil sambut gembira datangnya Ramadhan 1445-H Minus Kang Muryono (fotografer) Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an s...