Minggu, 28 Februari 2021

Gowes Gowes to Campus Jajal Roti Cane Kari Sapi Gempol



Rehat sejenak di depan Kampus Ganesha ITB Bandung
sebelum menusuk ke tempat kuliner Gempol


Gowes NKRI Ankid-10 Minggu pagi ini (28/2/21) diikuti 18 goweser. Tema yg diusung kali ini "Gowes goes to Campus."

Memang karena dua rest area yg dituju adalah dua universitas terpandang di kota Bandung, Universitas Padjadjaran (UNPAD) dan Institut Teknologi Bandung (ITB).

Tepat pkl 07.30, setelah ada sedikit sambutan arahan dari kang Nana dan iringan doa dari Almukarom Ust. Mumu, roda2 sepeda dari 18 pegowes pun mulai bergulir, berderak maju dengan meyakinkan.

Route atau jalur trek yg ditempuh memang lumayan menantang. Menyusuri jalan Bengawan, Taman Cibeunying, Diponegoro, Ariajipang, putar arah di Jembatan Pasopati, Penatayuda, Dipatiukur, hingga kampus Unpad.

Trek seperti itu memang tak mudah bagi usia yang rata-rata diatas 60 th.

Dari kampus Unpad sedianya merayap ke Jalan Siliwangi dan Sumur Bandung, namun usulan beberapa pinisepuh yang sudah mulai ngos-ngosan, jalur pun dibelokan ke kiri ke Jalan Tengku Umar hingga mentok dan belok kanan ke arah Jalan Juanda, lalu belok kiri ke Jalan Ganesha dan beristirahat sejenak dan berfoto di depan kampus ITB.
Setelah melepas lelah dan berfoto bersama, perjalanan dilanjutkan ke Jl Tamansari, Sulanjana dan Sultan Tirtayasa utk menikmati Soto Boyolali H. WIDODO.

Namun pengunjung yg membludak dan kehabisan tempat duduk, hingga terpaksa mengurungkan niat.

Alternatif yang ditempuh kuliner di sekitar Jalan Gempol. Maksud hati ingin menikmati kupat tahu yg sangat dikenal di kalangan kaum goweser. Disinipun rupanya pengunjung membludak, akhirnya dengan dipelopori pak Tisna hingga menclok di restoran berkelas yg menyajikan menu Nasi/Roti Cane/Nasi Kebuli Kari Kambing/Sapi/Ayam...

Hanya saja yg menjadi persoalan per porsinya rata-rata Rp 45 rb ketas...Ala maakkk...siapa yg mau bayar nih? Karena sudah pasti saldo dana tak akan mencukupi untuk menjamu 18 goweser yang saat itu memang sedang kelaparan.

Pak Isa, pak Tisna dan pak Nana yg duduk satu meja mulai melongo. Pak Isa mulai resah dan gelisah. Duduk pun mulai tak nyaman.

"Pak Isa gimana nih urusannya," kata pak Nana.
"Gak tahu saya juga, mau dibayarin pak Tisna kali," timpal pak Isa.
"Waduh, gimana nih pak Tisna?"
"Kan ada saya dgn pak Nana," kata pak Tisna.
"Pak Tisna bawa uang berapa? Beliau pun mengeluarkan dompetnya yg ternyata hanya berisi 50 rb...Ya ampuunnn...Tapi kang Nana merasa yakin kalau beliau ingin mentraktir kita semua.

Ketika berpikir soal pembayaran tiba2 pak Irsan kasih info bahwa seluruhnya sdh dibayar pak Bubun.

Wowwww...Alhamdulillah...dan semua goweser pun kasih selamat dan aplaus ke pak Bubun. Semua bangga.

Tapi pak Bubun bilang hanya bayar Rp 200 rb saja, dan "sisanya saya gak tahu," kata pak Bubun.

Suasana pun senyap kembali. Pak Tisna pun beranjak menuju sepedanya untuk mengambil dompet rahasianya. Karena memang bisa dibayar dengan kartu debet.

Tapi rupanya itu hanya guyonan pak Bubun saja. Karena pak Irsan menyaksikan sendiri seluruhnya sdh dibayar pak Bubun. "Saya lihat sendiri, pak Bubun yang bayar pakai kartu debet," kata pak Irsan meyakinkan kami berdua.

Kalau begitu Alhamdulillah...terima kasih pak Bubun. In syaa Allah rezeki itu membawa berkah karena sebaik2nya orang adalah yg memberi makan orang lain. Semoga rezeki pak Bubun semakin berkah melimpah, mengalir deras tanpa batas.

Kita pun sepakat pak Bubun adalah Bintang Kuliner pekan ini. (Bintang pekan lalu adalah pak Tampu, yg mengatasi biaya sate gule Cimandiri).

Ayo siapa lg yang berminat menjadi bintang kuliner di pekan-pekan berikutnya...

Setelah menikmati kuliner dahsyat, bergizi tinggi dan berkelas, rombongan goweser pun meninggalkan Gempol dgn sejuta kekalutan dan kenangan...

Alhamdulillah seluruh goweser kembali ke pojok toleransi dgn selamat dan bahagia...//*nas


Berikut foto-foto kenangannya..


Rehat di depan Kampus ITB serasa menjadi alumninya



Goweser NKRI Ankid-10 bukan Goweser Biasa



PLT Ketua, kang Nana kasih sedikit arahan



Goweser kekinian ya kayak gitu deh



Ealah, emang kang Is pandai memanfaatkan momentum



Eits ini dia si kasep yg jadi plt ketuanya



Memang nyaman beristirahat disini, kebetulan
kang Nana sebagai alumni dari kampus ini




Kampus UNPAD yang kerap dijadikan langganan Rest Area



Ini dia Resto Roti Cane Kari Sapi Gempol yang bikin
mendebarkan bendahara

Minggu, 21 Februari 2021

Gowes Menikmati Lontong Kari Sapi Juanda Dago



Para Goweser NKRI (Neangan Karunia Ridho Ilahi) Antapani Kidul RW-10
tengah bergaya di depan Gedung Sate



Ulasan Gowes NKRI Ankid-10 di Minggu Ceria (21/2)

Akhirnya keinginan untuk menikmati Lontong Kari Sapi di depan Bank Bisnis Juanda Dago kesampaian juga.

Terdengar suara: "Wah, pantesan kang Nana, merekomendasikan kuliner disini, ternyata dilayani dua gadis demplon priangan toch."

Pak Nana pun cukup menanggapinya dengan cungar cengir saja. Karena bukan itu dalihnya. Lontong Kari Sapi di depan Bank Bisnis ini, selain enak juga harganya yang cukup bersahabat di kantong.

Dan benar saja, seperti diakui presiden toleransi, pak Dede Amar (Dammar). "Diakui memang lontong kari sapinya enak koq!," kata pak Dammar.

Memang ada dua menu disini. Lontong Kari Sapi dan Bubur Ayam. Kedua jenis makanan ini sepertinya cocok dikonsumsi para Goweser. Setidaknya, sarapan paginya dapat terpenuhi.


Petualangan baru

Gowes kali ini terkait dengan Petualangan 17 goweser NKRI yang begitu tangguh, hingga dapat diselesaikan dgn baik, bijak dan selamat. Terutama jalan yang dilaluinya yang nanjak secara intens sejak dari Jalan Jakarta.

Namun karena dilandasi semangat dan tekad kuat hingga gak ada tuh goweser yang keteteran alias letoy...apalagi sampai prat pret prot terkentut2...Ini meunjukan pada dunia bahwa para goweser NKRI bukan goweser kaleng2...

Tepat pkl 08.00 pagi, setelah dibuka prestol, pak Dammar serta iringan doa Almukarom, Ust. Mumu, ke 17 goweser pun mulai "nyarengcle" dina sapedah sewang2an. Selanjutnya meluncur satu demi satu sesuai trek yang sudah direncanakan.

Ditunjuk tim korlap (koordinator lapangan), antara lain:
1. Pak Iskandar sebagai Pemandu Trek merangkap Teknisi;
2. Pak Tisna sebagai Pemburu Sergap (Buser)
3. Bank Randhi sebagai Saber (Sapu Bersih).

Perjalanan sangat lancar tanpa kendala berarti...Sempat rehat di beberapa titik hingga melibatkan pak Polisi utk foto bersama...

Rute yg ditempuh pun lumayan menantang...Antapani, Jl Jkt, Supratman, diponegoro, Gasibu, langsung menusuk ke arah Cikapayang, Juanda hingga perempatan, langsung belok ke Dipatiukur, Suci, Sulaksana, Antapani.

Sementara dari Gasibu ada lima goweser yang mengambil jalan Diponegoro. Hal ini akibat salah jalan dan terjebak pasar tumpah Gasibu, depan Telkom, hingga kelima goweser harus memapah sepedanya utk menembus kerumunan pasar.///**nas

Berikut foto-foto goweser..



Lagi bergaya di depan gedung sate, "Itu sepeda siapa
sih, ganggu pemandangan aja,"






Berfoto bersama aparat yang tengah mengamankan
kerumaunan agar para goweswer memakai masker





Petualangan goweser ke arah utara (dago)
mengundang tantangan tersendiri




Rest Area di depan Pusenif Jalan Supratman




Pak Dammar bersama aparat sepakat untuk menjaga
Protokol Kesehatan Covid-19




Ada yang tau? Mengapa itu sepeda
diangkat-angkat pak Dammar?





"Saya juga pengen difoto sama pak Polisi dong," kata Pak Tisna



Super Tim, Goweser NKRI Kaum Aki-Aki yang tangguh
dan tak kenal putus asa



Gowes Jelang Shaum Ramadhan 1445-H

Sembilan goweser NKRI tampil sambut gembira datangnya Ramadhan 1445-H Minus Kang Muryono (fotografer) Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an s...