![]() |
Penyemprotan disinfektan di rumah salah satu warga yang terpapar Covid-19, "guna mencegah penyebaran penularan," kata Dede Amar. |
Tidak terkecuali di lingkungan RW-10 Antapani Kidul yang juga tetap siaga dan menjaga kewaspadaan. Apalagi Kecamatan Antapani berkali-kali menempati ranking pertama se-Kota Bandung, sebagai kecamatan dengan jumlah penularan Covid-19 tertinggi.
RW-10 yang berada di Kelurahan Antapani Kidul, Kecamatan Antapani, pada Jumat Pagi (4/6/21), telah menunjukkan kesigapannya dengan melakukan penyemprotan disinfektan. Menurut Ketua RW-10 Antapani Kidul, Dede Amar, penyemprotan disinfektan ini sangat penting, terutama ada beberapa warga yang terpapar Covid-19, serta guna mencegah meluasnya penularan Covid-19 di lingkungan RW-10.
Ketua RW-10 sendiri turun langsung untuk mendampingi dan memonitor pelaksanaan penyemprotan yang dilakukan oleh Tim dari Kelurahan Antapani Kidul ini. Turut hadir beberapa stafnya dari Pengurus RW-10, antara lain Seksi Lingkunga Hidup, Yaya Sunarya dan Seksi Bendahara RW-10, Isa Subarsa. Mendampingi pula dari pengurus RT-nya masing-masing, antara lain Ketua RT-02, Amiruddin dan Ketua RT-06, Deden.
Apa itu disinfektan?
Perlu diketahui bahwa disinfektan merupakan proses dekontaminasi guna menghilangkan atau membunuh segala hal terkait mikroorganisme (baik virus dan bakteri) pada objek permukaan benda mati. Ini yang membedakan disinfektan dengan antiseptik. Kalau antiseptik, membunuh atau menghambat mikroorganisme pada jaringan hidup, seperti pada tubuh manusia.
Melalui penyemprotan disinfektan juga akan terjadi proses strerilisasi, yakni menghilangkan atau membunuh mikroorganisme secara keseluruhan. Hanya saja yang perlu diketahui bahwa proses ini memiliki dampak kesehatan seperti menimbulkan bau dan mengiritasi tangan bahkan mengganggu pernapasan. Agar penyemprotan efektif biasanya petugas harus mencuci tangan yang bersih, menggunakan sarung tangan dan menggunakan pakaian khusus untuk melindungi tubuh kita.
Namun demikian, disinfeksi ini bukanlah segalanya. Prosesnya mungkin selesai dalam satu jam. Tapi residunya, terutama apabila penyemprotan di dalam rumah, bisa menimbulkan dampak lain. Sebab sumber penyakit kita tidak pernah tahu. Jangan-jangan masalahnya ada pada kita yang sehat atau sakit, atau pura-pura sehat ternyata di dalam tubuh ada agen penyakit yang bisa menularkan penyakit.
Hal yang paling penting dalam mencegah penularan virus maupun bakteri adalah tren hidup bersih dan sehat. Jika memang berada di zona merah mungkin diperlukan (disinfeksi) dengan berkonsultasi dengan para ahli. Tapi yang terpenting mengetahui cara cuci tangan pakai sabun dengan baik dan benar, menggunakan masker kesehatan yang standar, gunakan senantiasa disinfektan, tetap menjaga jarak dan menghindari kerumunan.
Selain itu, gunakan air bersih. Air yang bersih bukan hanya sehat dan aman tapi juga bisa memberantas jentik nyamuk yang balap-balapan dengan virus corona. Kasus kematian DBD juga tinggi yang ternyata persoalannya ada di air. Dan yang tak kalah pentingnya adalah penggunaan jamban yang sehat dan menjaga rumah tetap bersih, sehat dan nyaman. Dan yang tak kurang pentingnya juga perlunya menjaga kesehatan mental dan pola pikir. Tetap waspada, tenang, tidak panik dan solusikan dengan cara-cara tadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar