Kamis, 20 Juli 2023

Gowes Tipis Sambut 1 Muharram 1445-H: "Dihebohkan Karaoke dan Gule Kepala Kambing..."




Tahun baru hijriah atau tahun baru Islam merupakan salah satu momen penting bagi umat muslim di seluruh dunia. Sejarah penetapan awal tahun baru Islam merujuk pada peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad Saw dari Kota Mekah ke Madinah. Salah satu momentum penting dalam tahun yang baru Islam adalah untuk bermuhasabah atau berintrospeksi diri. Di tahun yang baru, muslim diharapkan lebih mawas diri atas segala sikap, perkataan dan perbuatan.

Momentum penting bagi umat Islam itu ditangkap oleh kaum Goweser NKRI (Neang Karunia Ridho Ilahi) RW-10 Antapani Kidul Bandung dengan melakukan gowes tipis di seputar Bandung Timur. 

Tiga belas goweser pun turut ambil bagian dalam event kali ini yakni: Kang Damar (Dede Amar, Ketua RW-10), Kang Mumu (Penasihat DKM ALmuhajirin), Kang Yaya (Sek RW-10), Kang Bubun, Kang Isa, Kang Rusdi, Kang Muryono, Kang Purnomo, Kang Irsan, Kang Yopie, dan Kang Nana (Jurnalis Kisunda-10). ditambah Goweser Tamu dari Kerabat pak RW yakni Kang Aden dan Abah (Kakak Kang Damar).

Jalur yang ditempuh tidak terlalu dalam seperti biasanya. Dari Antapani menusuk ke Jalan Jakarta belok kanan ke arah Ahmad Yani menuju arah Cicaheum menyusuri ke AH. Nasution lalu menukik ke kanan menuju Arcamanik dan kembali ke Antapani Kidul. Perjalanan itu ditempuh sekitar satu jam dan finish di Rumah Sekretaris RW.10, Yaya Sunarya di Jalan Fak-Fak 17.

Mengapa finishnya di Jalan Fak-Fak 17? Rupanya goweser akan dijamu dengan hidangan istimewa Gule Kaki dan Kepala Kambing hasil olahan chef Pakde Rochadi. Gule racikan Pakde ini memang tak kalah hebohnya dengan Gule Kambing Astana Anyar yang melegenda itu.

Seraya menunggu seluruh hidangan disajikan, shohibul bait, Kang Yaya berisiatif untuk menggelar karaoke. Mulailah para aki-aki energik itu menunjukkan kabisanya bernyanyi. Hampir seluruh peserta menyumbangkan lagu kenangannya. Walaupun kualitas suaranya pada umumnya pas-pasan dan rada fals namun telah sanggup menghibur hadirin yang membahagiakan.

Gelaran karaoke yang dihajar dengan gebrakan gule kambing telah sanggup mengundang tetangga dan jamaah Al-Muhajirin untuk turut nimbrung menikmati hidangan. Antara lain turut hadir: Pak Ernan, pak Iwan, pak Helmi, pak Arry Safari, pak Amir, pak Umar, pak Achmad, pak Syurman dan pak Budi.

Seluruhnya bergembira sambil menikmati gule suku jeung mastaka embe seraya dengan hidmat mendengar dendangan vokalis temen-temennya walaupun diakui suaranya terdengar cawerang itu. Namun, tak mengapa yang penting happy meennnn...!!!

Acara ditutup dengan melantunkan sholawat Jibril yang menggetarkan qolbu yang dipandu oleh pak RW, seraya mengucapkan syukur alhamdulillah acara telah selesai digelar dengan selamat dan berkah.  Tidak lupa pak RW mengucapkan terimakasih kepada tuan rumah kang Yaya dan Keluarga yang telah menyiapkan konsumsi yang lengkap dan nikmat. Semoga kebaikan ini membawa keberkahan dan mengundang rezeki yang melimpah. Juga ucapan terima kasih kepada Pakde Rochadi atas kesediaannya memasak gule kambing serta terima kasih pula kepada seluruh rekan-rekan goweser dan hadirin yang telah bergabung.

Tentang Tahun Baru Islam

Seperti dimaklumi bahwa tahun baru Islam ditetapkan sebagai hari pertama dalam penanggalan hijriah atau kalender Islam yakni 1 Muharram 1 hijriah atau tahun 622 masehi.

Sejarah penetapan awal penanggalan kalender hijriah yang menjadi awal tahun dalam kalender Islam tidak lepas dari peran Khalifah Umar bin Khattab. Dilansir dari laman resmi Al Ain University, sejarah penentuan awal tahun baru Islam itu diprakarsai oleh Khalifah Umar bin Khattab dengan persetujuan Usman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib.

Tahun baru Islam, selain dimaknai sebagai momentum untuk bermuhasabah juga dapat dimaknai sebagai momen yang sarat dengan pesan perdamaian. Muharram memiliki arti yang diharamkan atau yang paling dihormati. Pada bulan ini, umat Islam diharamkan untuk berperang dan melakukan kezaliman.

Tak hanya itu Tahun baru Islam juga memiliki arti semangat perjuangan yang tak kenal putus asa. Momen ini juga dapat dimaknai sebagai semangat hijrah. Sebagaimana diketahui, Nabi Muhammad SAW dan para sahabat begitu tak kenal lelah dalam menyebarkan agama Islam, meski berbagai rintangan dihadapi.

Bahkan, Nabi Muhammad Saw harus hijrah ke Madinah meninggalkan tanah kelahirannya, saudara, dan harta benda demi bisa memenuhi perintah dan wahyu yang diberikan Allah Swt.

Muharram sebagai bulan pertama dalam kalender hijriah juga dikenal sebagai bulan yang dimuliakan hingga disebut sebagai 'bulan Allah'. Muharam dapat dijadikan momen untuk mendekatkan diri kepada Allah swt. dan mengumpulkan pahala. Sebab, setiap amal ibadah yang dilakukan di bulan Muharam akan dilipatgandakan ganjarannya.

Ada sejumlah amalan yang bisa dilakukan di bulan Muharam. Salah satunya adalah puasa Asyura, yang dilakukan pada 10 Muharam. Umat Muslim yang melaksanakan puasa Asyura akan mendapatkan pengampunan dosa-dosa kecil setahun yang lalu.

Cag heula dugi kadieu. Alhamdulillah..///nas/kisunda-10.

Berikut dokumentasi pada event gowes 1 Muharram...



 













Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Gowes Jelang Shaum Ramadhan 1445-H

Sembilan goweser NKRI tampil sambut gembira datangnya Ramadhan 1445-H Minus Kang Muryono (fotografer) Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an s...