Kamis, 27 Mei 2021

Silaturahmi Pengurus RW-10 dengan Kelompok PKK: "Yang Tidak Mau Bergabung Bakal Kaduhung"

Foto bersama, silaturahmi pengurus RW-10 dengan Kelompok PKK,
Posyandu dan BKB bertempat di Gedung Serba Guna RW-10

Siapapun yang tidak mau bergabung atau tidak mendukung kepengurusan yang ada di lingkungan RW-10 akan kaduhung atau akan semakin terisolir dari masyarakat RW-10. Mengapa? Karena kita akan melakukan penataan kepengurusan dan kegiatan operasional dengan model baru yang lebih baik dan luar biasa. Kita SABEUNGKEUTAN akan melakukan kegiatan yang dilandasi kebersamaan, kekompakan dan terpadu, serta bersanding saling mendukung dengan keberadaan kepengurusan lainnya.

Demikian salah satu point yang disampaikan Ketua RW-10, Dede Amar, dalam Pertemuan Silaturahmi Pengurus RW-10 dengan 25 orang Pengurus PKK dan Posyandu pimpinan Kasi PKK Hertin Suhartini, yang berlangung Rabu Sore Kemarin (26/5), bertempat di Gedung GSG (Gedung Serba Guna) RW-10 Antapani Kidul.

Beberapa arahan lainnya yang disampaikan, Ketua RW-10 dihadapan Kelompok Pengurus PKK, Posyandu dan BKB, sebagai berikut:

Pertama, bahwa dinamika organisasi yang terjadi di RW-10 selesai sudah. Kini sudah tak ada lagi kubu-kubuan, apalagi gontok-gontokan. Semuanya sudah menjadi warga RW-10. Tidak terkecuali bagi Pengurus PKK yang dipimpin oleh Bu Hertin Suhartini ini.

Kedua, bahwa menjadi pengurus itu jangan dianggap berat. Kuncinya adalah lakukan ngariung (berkumpul), bersilaturahmi, sekali-kali berkuliner. Kalau sebuah kepengurusan tidak dilandasi kegiatan "ngariung mungpulung", wah, ini mah bakal kiamat. Mengapa sering ngariung itu sangat penting? Karena dengan ngariung akan mendatangkan solusi atau akan mendapatkan jalan keluar setiap permasalahan yang dihadapi. 

Ketiga, kehadiran Kelompok PKK, Posyandu dan BKB diharapkan dapat melengkapi kesempurnaan organisasi RW-10. Untuk itu, mohon kehadirannya dapat membantu Pengurus RW-10. Kita sangat dukung ibu Hertin sebagai pemimpin. Dan kita semua harus mendukungnya. Beliau adalah ketua PKK resmi RW-10, yang sudah dilantik Lurah Antapani Kidul beberapa waktu lalu.

Keempat, kehadiran PKK harus eksis dan mampu, artinya menunjukkan berbagai aktivitas untuk bisa melayani. Berbagai kegiatan yang muncul di RW-10, PKK harus turut hadir untuk berkiprah. Kehadiran PKK harus tangguh, jangan cengeng, sedikit-sedikit mengundurkan diri. Tunjukan kekompakan dan kebersamaan, bahwa kehadiran PKK RW-10 memang dapat diandalkan.

Kelima, supaya langgeng, maka tetap jaga agar satu komando. Tidak boleh ada komando macem-macem. Setiap usulan harus sampaikan kepada Ketua untuk diambil kebijakan. Semua harus dilakukan secara terbuka. Artinya jangan sampai ada dusta diantara kita.

Keenam, pastinya dalam melaksanakan kegiatan harus dilandasi keikhlasan. Kita mengenal ada istilah DUIT, yakni Doa, Usaha, Iman. Taqwa. Jadikan DUIT sebagai landasan utama dalam menjaga amanah warga. Jadikan amanah yang diberikan warga sebagai amal ibadah untuk mendapatkan pahala. Meraih pahala untuk masa depan kita di akhirat. Amanah, dijadikan amal ibadah. Amal ibadah untuk melayani warga RW-10 supaya lebih nyaman, tentram dan berbahagia.

Ketujuh, Pengurus RW-10 saat ini juga akan melaksanakan Program Sapta Warga, diantaranya adalah dengan melakukan pertemuan dengan warga. Bertemu dengan warga di setiap RT akan kami lakukan yang tentunya akan dirancang oleh Ketua RT-nya masing-masing. Hal ini sangat penting untuk mengetahui apa keinginan warga. Tentu saja guna mencari solusi atas permasalahan yang terjadi di lingkungan RT-nya masing-masing. Ingat kita punya website KISUNDA-10, yang merupakan akronim dari Kita Sabeungkeutan Untuk Nampung Dambaan Anda (Warga RW-10).

Kedelapan, manfaatkan GSG untuk kegiatan PKK, Posyandu, BKB, atau kegiatan Ekonomi Mandiri. Jangan sampai keberadaan GSG ini digunakan untuk Pimpong. Karena disini bukan tempatnya. Kami dulu membangun GSG ini senilai Rp 225 juta. Jaga kewibawaan gedung ini sebagai salah satu aset warga menjadi Sentra Pelayanan Warga RW-10 yang lebih berdayaguna.

Kesembilan, terkait dengan pembentukan ekonomi mandiri. PKK bisa menjadi motor dan monivatornya. Misalnya, dengan menjual produk untuk kebutuhan warga. Kita berdagang dari yang kecil-kecil dulu, jangan ujug-ujug pengen besar, bisa "kateuhak" kita. Misalnya, dengan menjual pulsa atau pasta gigi, sabun mandi, minyak goreng, dll. Coba PKK berininisiatif berdagang. Tapi bukan koperasi yang saat kondisinya sedang pada terpuruk. Yang kita inginkan adalah berdagang. Mari berbuat dulu sekarang Ingat yang kecil-kecil saja dulu. Jangan langsung berambisi menjadi pedagang besar atau hanya melihat pada laba. Bila perlu harga pun sedapatnya lebih murah dari harga pasaran. Jika pada akhir tahun ada laba, maka gunakan itu untuk kegiatan yang menggembirakan, misalnya kegiatan botram/piknik/rekreasi bersama.

Kesepuluh, Saya kok, optimis ya dengan kondisi yang ada di RW-10 ini. Terutama karena punya sumberdaya manusia yang handal. Kita hebat dan unggul dan pasti akan sangat bermanfaat untuk kemajuan warga. Walaupun pengurus RW-10 sudah tua-tua alias para pensiunan, tapi mereka adalah orang-orang kredibel (terpercaya) dan kapabel atau ahli di bidangnya masing-masing. Dengan demikian siapa pun yang ogah atau tidak mau terlibat di kepengurusan apapun di lingkungan RW-10 akan kaduhung, akan hanjakal atau menyesal. karena kita akan merubah kepengurusan di lingkungan RW-10 dengan cara tidak biasa. Kita harus lebih baik dan berbeda dari sebelum-sebelumnya. Kita akan bangkitkan dan tingkatkan image (citra) RW-10 hingga lebih dikenal dan disegani pada level yang lebih luas. Tidak hanya terkenal di tingkatan Kecamatan, namun juga pada tingkatan kotamadia dan nasional.

Begitupun dalam hal sumberdaya alam RW-10 yang juga luar biasa. Kita punya fasum (fasilitas umum) di beberapa tempat. Misalnya di lapangan RW-10 ada lahan kosong yang cukup luas. Ini bisa dimanfaatkan dengan baik. Dilapang RT-06 misalnya, ada lahan fasum yang segera akan kami tata. Maka, PKK dapat memanfaatkannya. Misalnya, punya kebun, kolam ikan dll. Malah nanti lahannya akan dibagi/dikapling untuk setiap RT untuk berkebun menanam sayur2an dll. Nanti akan dilombakan, siapa yang yang menjadi pekebun terbaik.

Kesebelas, kini saatnya kita harus bersanding jangan bertanding. Antara pengurus RW dengan DKM, PKK dengan Majelis Ta'lim harus bekerja sama dengan baik. Saling bantu dalam suasana kerjasama yang harmonis. Yang peting harus sering kumpul. Misalnya, melaksanakan botram atau piknik. Tak harus jauh-jauh keluar daerah. Cukup piknik ke pengurus RW sebelah. Karena mungkin saja ada program-program di RW sebelah yang bisa mengisnpirasi dan dicontoh untuk dikembangkan di tempat kita.

Keduabelas, kegiatan Posyandu harus digerakan dengan cara yang unik dan bagus. Misalnya, anak itu tidak cukup diperiksa, tapi coba cara baru. Misalnya, ajak bermain dan bawa ke tempat-tempat yang menyenangkan di sekitar kita.

Ketigabelas, dalam keterlibatan dalam suatu kepengurusan harus lah ada ijin suami. Jangan sampai gara-gara aktif di pengurus jadi pagetreng dengan suami. Itu tidak boleh. Apalagi kalau sampai ketua RW yang disalahkan.

Keempat belas, bahwa Program Sapta Warga ini, tentu motornya adalah ibu-ibu yang harus meramaikannya. Silahkan sampaikan dambaan atau keinginan warga melalui PKK kepada pengurus RW-10. Kita akan berikan solusi. Hidup adalah rereongan/udunan/kerjasama dan harus direspon dengan cara Sabeungkeutan yang kompak, padu dan harmonis. Kalau ada hal-hal yang tidak mengenakan biasa saja. Karena tidak semua orang menyukai pada diri kita dan apa yang kita kerjaan. Santai saja. Namun intinya kita akan permudah segala urusan warga. Terutama warga yang patuh dan baik sebagai warga. Tapi kalau ada warga yang tidak baik, misalnya tidak mau bayar iuran bulanan, prakatantang-preketenteng mengecam tanpa solusi, maka serahkan itu pada saya, dan warga seperti tidak akan kita layani.

Demikian arahan yang disampaikan Ketua RW-10, Dede Amar, kepada kelompok PKK, Posyandu dan BKB. Ketua RW-10 sendiri hadir dengan membawa beberapa pengurusnya, yakni: Dede Hamam (Sekretaris RW-10), Isa Subarsa (Bendahara RW-10), Purnomo Wibowo (Kasi Pembangunan), dan Nana Suryana (Kasi Humas dan Infokom).

Ketua RW-10, Dede Amar, saat memberikan arahan, didampingi
Ketua Seksi PKK, Hertin Suhartini dan Sekretaris PKK, Edah Zubaedah






3 komentar:

  1. Alhamdulillah, mudah2an apa yang disampaikan Bpk. Ketua RW 10, bisa menjadi pedoman kita, warga RW 10, untuk meraih tatanan kehidupan idaman kita. Kepada kelompok PKK, in sya Allah saya akan mendukung program2 yang akan segera launching.
    Salam SABEUNGKEUTAN!!! ✊👍

    BalasHapus
  2. Mudah2an tujuan Pengurus Baru RW10 & Kelompok PKK bisa terwujud dg baik dan semua pengurus amanah dlm menjalankan tugas2nya. Aamiin Ya Robbal Aallamiin.

    BalasHapus
  3. Alhamdulillah YRA... semangat toleransi lakukan sapa wargi di RW 10

    BalasHapus

Ketua PGRI Jabar, Ketua RW-10 Ankid, Drs. H. Dede Amar, M.M.Pd., Wafat

بِسۡـــــــــمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡـمَـٰنِ ٱلرَّحِـــــــيمِ إِنَّا لِلّٰهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُوْنَ اَللهُمَّ اغْفِرْلَهُ وَارْحَمْهُ وَعَاف...