Senin, 21 Juni 2021

Gowes Minggu Menggebu: "Ketika Cinta Sudah Melekat......."

Berfose di Taman Katapang sebagai
tempat rehat di setengah perjalanan

Gowes Minggu (20/6/2021)

"Ketika Cinta sudah melekat, tahi kucing rasa coklat". Begitulah frasa bagi kaum muda jomblo yang tengah dirasuk asmara. Bahkan jarawat ngajararentul segede-gede kacang pun, kalau sudah cinta, katanya, begitu indahnya bagai semaraknya bintang gemintang di langit angkasa. Pacar kentut pun malah dihisapnya dalam-dalam dengan penuh perasaan. Mulailah dia berdalil sok ilmiah, katanya menurut hasil penelitian, aroma kentut itu merupakan obat untuk membunuh sel-sel kanker. Deuh, aya-aya wae silaing mah Kamsuy!!!

Tapi kali ini sungguh bukan mau cerita tentang cinta monyet kaum milenial, yang katanya kalau gak ketemu sehari rasanya mau mati. Atau bukan pula tentang cicip-mencicipi tahi kucing yang kalau gak salah rasanya asem (kalau gak percaya silahkan coba sendiri). Namun ini mah cerita tentang aki-aki milenial gowewer NKRI (Neangan Karunia Ridho Illahi), yang bagai kerasukan jin lagi-lagi ingin menikmati gule kepala kambing Pak Nono Astana Anyar.

Entah untuk keberapa kalinya selama event gowes NKRI RW-10 Antapani Kidul, selalu saja fokus perhatiannya ke Sate Gule pak Nono. Tidak perduli berefek kolesterol atau asam urat atau penyakit sejenisnya. Yang ada dalam bayangannya, menikmati gule kambing itu menyehatkan dan menggairahkan, terutama bakal jagoan makalangan dengan di teteh di rumah.

"Betul tidak kang Tisna?"

Kang Tisna pun bagai tak kuasa berkata-kata, namun hanya kasih tanda dengan  menunjukkan dua jempolnya.

Tidak terkecuali pada minggu kali ini, setidaknya ada 13 goweser yang setuju kalau aksinya kembali menyatroni lapak Gule Sate Kepala Kambing Astana Anyar.

Namun ternyata masih ada dua goweser yang memilih di seberangnya yakni ke Gule Sate Sapi kang  UJ.

"Kang Irsan, kenapa gak makan gule kambing?"

"Aduh! kang, saya mah kurang begitu suka kalau gule kepala kambing. Asa jarijipen. Apalagi kalau dikasih biji matanya, aduh, rasanya saya ini dipelototin embe terus. Suka ciramay saya mah kalau dipelototin kambing teh, terutama kalau sambelnya kebanyakan," kata Kang Irsan.

"Oh, gitu!! jadi lebih menyukai gule dan sate sapi kang UJ ya?"

"Yah, apa boleh buat, karena pilihannya hanya itu, ya sudah nyebrang saja ke kang UJ," tandasnya.

Kalau Kang Yopi, kenapa gak makan gule kambing?"

"Ah, saya mah cukup sekali saja waktu minggu yang lalu. Terus terang kang rasanya kurang pas di lidah saya. Lidah saya mah memang suka pilih-pilih kang. Kalau citarasanya gak cocok ya sudah goodbye saja," kata Kang Yopi.

Memang hanya dua orang itulah yang kurang begitu respek pada gule kepala kambing pak Nono itu. Sementara 13 goweser lainnya, ketika dihadapkan pada sepiring nasi dan semangkok gule kepala kambing, begitu tekun alias fokus bagai tak mau diganggu saat menyantapnya hingga tuntas. Bahkan mantu atau besan lewat pun sepertinya bakal dicuwek-bebekin.

Ketiga belas goweser itu adalah: Kang Dede Amar, K. Mumu Romli, K. Sigit Tjiptono, K. Hasan Munawar, K. Letkol Jaja, K. Bubun, K. Rochadi, K. Purnomo, K. Tisna, K. Muryono, K. Nana Suryana, K. Dwi, dan K. Rusdi.

Kali ini yang absen adalah Kang Isa, yang notabene adalah Bendahara Gowes. Alasannya bisa diterima dengan akal sehat, kabarnya, bagian dengkul kanannya terasa nyeri efek serangan asam urat. Nah, kaannn!!

"Iyah saya absen dulu, lagi kurang fit nih. Tapi gak usah kuatir soal dana, untuk biaya kuliner sudah saya titipkan ke pak Bubun. Jadi tenang saja. Aman Suraman," katanya.

"Ya sudah tidak mengapa kang Isa absen dulu. Kita hanya bisa berdoa, semoga asam uratnya segera enyah dari bodi kang Isa, agar bisa bersama-sama kembali bergowes ria di Rabu mendatang," kata Prestol, Kang Dammar beserta rombongan goweser yang mampir untuk nengok ke rumahnya sebelum menyasar ke tempat kejadian perkara (TKP).

Rombongan pun langsung melesat dari Antapani ke Jalan Astana Anyar melalui jalan-jalan yang biasa dilalui, dengan sekali rehat di Taman Katapang sekitaran Parapatan Lima. Pulangnya pun mengambil jalur dalam kota lewat arah Dewi Sartika, Jalan Sunda, Kosambi, Gatsu dan langsung menusuk ke arah Antapani.

Alhamdulillah...semua sehat...semua selamat...semua puaaassss...//*nas




Tiga goweser mampir di bengkel
Sepeda Veteran untuk merekondisi
sepedanya agar dapat berfungsi lebih prima

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ketua PGRI Jabar, Ketua RW-10 Ankid, Drs. H. Dede Amar, M.M.Pd., Wafat

بِسۡـــــــــمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡـمَـٰنِ ٱلرَّحِـــــــيمِ إِنَّا لِلّٰهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُوْنَ اَللهُمَّ اغْفِرْلَهُ وَارْحَمْهُ وَعَاف...