Minggu, 06 Juni 2021

Silaturahmi Pengurus RW-10 dengan Warga RT-05: "Tenang ada pak Eko, Biarkan Yang Mau Manggung!!"

Foto kebersamaan antara Pengurus RW-10 dengan
Warga RT-05 yang begitu antusias menyambutnya

Nama Eko Suharno, tampaknya telah menjadi salah satu simbol nama pemberi donatur aktif di lingkungan RW-10. Barangkali karena telah terbukti dengan aktifnya beliau dalam memberikan donasi, terutama terhadap pembangunan, serta pengadaan sarana dan prasarana masjid Al-Muhajirin RW-10 Antapani Kidul. Tak keliru, jika Ketua RW-10, Dede Amar, kerap menyebut nama ini, ketika ada pembicaraan yang berkaitan dengan penggalangan dana.

"Wakaf dalam bentuk donasi uang untuk sarana ibadah memang sangat penting, namun untuk pembangunan lingkungan juga tidak kurang pentingnya dan merupakan sedekah jariyah yang tidak akan terputus pahalanya. Karena itu untuk membangun lingkungan RW-10 juga diperlukan para donatur, tidak terkecuali partisipasi dari para donatur RT-05," kata Ketua RW-10, Dede Amar, dalam acara silaturahmi Pengurus RW-10 dengan warga RT-05/10, bertempat di Gedung Serba Guna (GSG) RW-10, Minggu Pagi tadi (06/06/21).

Beberapa point lainnya yang dibahas antara lain:

Pertama, beras perelek akan ditiadakan dan akan diganti dengan uang yang nilainya Rp 10.000,- (sepuluh ribu rupiah). Jadi kalau RT-05 selama ini membayar uang perelek bervariasi maka akan diseragamkan dengan uang Rp 10 rb rupiah per KK. Ini sumbangan minimal, kalau lebih dari itu ya dipersilahkan. Begitupun untuk satu rumah yang lebih dari satu KK akan dipungut iuran tambahan berdasarkan progresif. Misalnya dalam satu rumah ada dua KK, maka dipungut iuran untuk KK Utama Rp 80 rb, untuk KK kedua bisa 50%, misalnya Rp 40 rb. Atau silahkan dapat dikelola sendiri oleh RT.

Kedua, RT-05 ini memiliki sumberdaya yang luar biasa. Tak hanya warganya yang handal dan menduduki posisi inti di beberapa kepengurusan, namun juga memiliki sumberdaya alam yang potensial. Kita punya fasum, yakni adanya lapangan JMM (Jayapura, Merauke, Manokwari) sekitar 1000 m2. Ini akan dimanfaatkan dengan baik. Misalnya akan dibangun Gazebo, seperti Gazebo Pojok Toleransi di RT-06. Lokasinya di salah satu sudut lapangan JMM menghadap ke arah gedung Serbaguna. Sarana ini akan sangat berguna atau bisa dimanfaatkan warga untuk berbagai aktivitas.

Ketiga, beberapa ide untuk penggalangan dana. Misalnya, akan dicoba dengan sistem lelang untuk pembangunan wilayah RW-10 dengan memanfaatkan para donatur potensial di RW-10. Rumah yang dimanfaatkan untuk perusahaan juga akan dimintakan bantuan sumbangan. Lalu dengan cara sirkulir dimintakan kepada warga. Kita akan ikuti cara Manajemen DKM Al-Muhajirin dalam penggalangan dana melalui cara lelang ini.

Beberapa masukan dari Warga RT-05 ke Ketua RW-10.

Tanya: Bu Yudi (Bendahara RT-05): Berapa prosentase dana yang harus disetorkan ke RW-10 dan tanggal berapa mulai disetorkan:

Jawab: Prosentase dana untuk RW-10 naik 5%, dari sebelumnya 85% menjadi 90%. Hasil kesepakatan dengan para pengurus RT, disetorkan setiap tanggal 20 bulan berjalan.

Tanya: Lisa Tinaria (mantan Bendahara RT-05): Saat pengaspalan jalan Jayapura ada anggaran dari APBD (dari Pemda) dan Sumbangan dari Warga. Apakah dana itu sudah ada kembali dan apakah sudah diprogramkan untuk tahun berikutnya?

Jawab: Sekitar tahun 2018, saat Gubernur Ridwan Kamil, ada program IPPK yang salah satunya digunakan untuk biaya pengaspalan jalan. Namun sejak tahun lalu (2020) dana untuk program ini dialihkan ke program Covid-19. Kasus Tahun 2020 ada biaya, antara lain untuk rehab GSG sekitar Rp 70 juta. Namun dana belum keluar, sedangkan renovasi gedung sudah dilakukan. Ternyata danannya tidak keluar karena dialihkan ke program Covid-19, akhirnya kita punya hutang biaya renovasi GSG yang belum dibayarkan sebesar Rp. 14.350.000,-

Tanya: Pak Cholil, ada tiga KK tapi sifatnya tidak menetap atau berada di luar kota. Apakah juga harus bayar iuran? Gedung GSG agar bisa dimanfaatkan untuk kantor pelayanan warga dengan hari jam yang ditentukan. Portal belakang Jl Balikpapan agar ditutup permanen atau hanya untuk orang lewat saja.

Jawab: Silahkan untuk teknis kebijkannya oleh pak RT langsung. Portal belakang akan disolusikan dengan bagian pembangunan terutama dengan memperhatikan sisi keamanannya. Mengenai GSG dijadikan tempat pelayanan, akan dibuat kotak surat, selain tetap memberikan pelayanan 24 jam, karena kalau ngantor itu saya itu dimana-mana. Bisa di Pojok Tolerasnis, bisa sedang Pingpong atau sedang Gowes. Silahkan manfaatkan dimanapun saya berada.

Tanya: Pak Nedi, mengenai banjir di Jl Jayapura, bagaimana solusi terbaiknya?

Jawab: Soal banjir tetap kita upayakan solusinya. Hanya kondisi hujan beberapa hari lalu memang agak unik, karena dalam musim yang cenderung sudah kemarau tapi hujan yang begitu lebat. Tapi itu hanya setahun baru terjadi lagi. Masalah banjir telah menjadi bagian dari program RW.

Tanya: Pak Eko, potensi penggalangan dana. Apakah memungkinkan Gedung GSG disewakan? Mengkoordinir pembelian beras, misalnya melalui pembelian ke agen beras dengan sedikit mengambil keuntungan. Selain itu mengelola pembayaran rekening misalnya, listrik, pbb, pulsa dll.

Jawab: Gedung GSG dan Pelataran belakang Masjid, dimungkinkan untuk disewakan untuk tujuan membantu warga yang hajatan. Namun akan kita bicarakan dengan Pihak DKM Al-Muhajirin untuk dilakukan kerjasama. Selanjutnya dari hasil pertemuan dengan Pengurus PKK, diberikan tantangan untuk pencarian dana dengan cara berdagang kecil-kecilan. Msalnya jualan odol, sabun mandi, sabun cuci, kebutuhan warga, termasuk berusaha dengan membuka jasa pelayanan bayar rekening. Dulu pelayanan jasa ini sudah dilakukan, namun rupanya warga kita yang masih kurang memberikan perhatian terhadap usaha ini. Silahkan usaha apapun akan kita support, tapi tidak dalam bentuk koperasi, saya tidak setuju, karena saat ini kondisnya dimana-mana sedang terpuruk.

Tanya: Pak Bona, berapa dana yang diperoleh dari kelurahan. Kalau ada, bagaimana kalau digunakan juga untuk pinggiran gorong-gorong itu disemen saja, karena mudah ditumbuhi rumput.

Jawab: Gober sudah ditangani pihak kelurahan. RW tidak menganggarkan untuk itu.

Tanya: Pak Mukhlis, Sepertinya masih ada yang mengganjal mengenai proses transisi pengalihan kepengurusan RW ini, terutama dari pengurus lama, bagaimana kondisnya saat ini, misalnya dalam hal penanganan petugas keamanan. Selain itu, pengelolaan kemanan ada yang ditangansi oleh RT secara mandiri. Bahkan kabarnya ada juga RT yang membuat program sendiri. Mohon informasinya.

Jawab: Saat ini jangan menangkap informasi yang tidak jelas, apalagi desas-desus dan hoax. Informasi yang akurat saat ini adalah dari bagian Humas dan Infokom melalui website Kisunda-10.com. Biarkan saja kalau ada suara sumir yang mau manggung tanpa panggung. Kan, panggung sekarang sudah ada di pihak kita. Jadi biarkan saja, gak perlu ditanggapi secara serius. Memang benar sudah ada buat program sendiri, khususnya di lingkungan RT-06. Namun, saat ini sudah ada kesepakatan dengan pengurus RT-06 akan dilakukan proses penanganan administrasi keuangan terpusat, tidak terkecuali penanganan sekurity yang akan dilakukan secara satu pintu melalui RW-10.

Acara silaturahmi yang dimulai Pkl.: 09.30 wib ini berakhir hingga menjelang Shalat Dhuhur, dilanjutkan dengan acara ramah tamah yang menyajikan menu, seperti: Baso Cuanki, Baso Tahu, Snack ringan, dilengkapi minuman jus buah kaweni dan minuman lainnya.

Segenap pengurus yang hadir mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya atas jamuan yang luar biasa ini. Adapun pengurus RW-10 yang hadir, selain Sekretaris Dede Hamam, dan Bendahara Isa Subarsa, juga dihadiri Kasi Pembangunan Purnomo, Kasi Lingkungan Yaya Sunarya, Kasi LKBH, Sopro Sophi, Kasi Keamanan Irsan, dan Kasi Humas & Infokom, Nana Suryana///*nas


Pembawa acara (MC) Sekretaris RT-05, Anindita
Menyampaikan susunan acara



Ketua RT05, Iman Wagiman, menyampaikan
Sambutan dan Laporan Kondisi Warga RT-05


Foto bersama Pengurus RW-10 dengan
Warga RT-05


Dari kiri kekanan Bendaha Isa Subarsa,
Sekretaris Dede Hamam dan
Ketua RW-10, Dede Amar.















baso cuanki yang uenak tenan








Menikmati hidangan yang disajikan
Pengurus RT-05, "hatur nuhun ibu-ibu hebriing,"
ucap Kasi Keamanan Irsan Tea



Ibu-ibu RT-05 yang luar biasa dalam menyajikan
konsumsi untuk Pengurus RW dan Warga RT-nya







Bendahara RT-05 Bu Yudi berkonsultasi
dengan Bendahara RW-10 Isa Subarsa

Kasi Humas & Infokom Nana Suryana
Karena luput dari foto bersama
jadi terpaksa foto sendiri hehehe...







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ketua PGRI Jabar, Ketua RW-10 Ankid, Drs. H. Dede Amar, M.M.Pd., Wafat

بِسۡـــــــــمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡـمَـٰنِ ٱلرَّحِـــــــيمِ إِنَّا لِلّٰهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُوْنَ اَللهُمَّ اغْفِرْلَهُ وَارْحَمْهُ وَعَاف...