The Sevent Heroes siap menjajal Sate Sapi Plus Gule Sapi Astana Anyar |
Syahdan, sebelas goweser NKRI (Neangan Karunia Ridho Illahi) retak menjadi empat bagian. Apa pasal? Sedianya kesebelas goweser NKRI itu akan "mengaspal" bersama menyuri jalan-jalan kota Bandung. Namun, rupanya telah tercabik-cabik menjadi empat bagian. Hitung saja, tujuh goweser memburu Sate Sapi plus Gule Sapi, Dua goweser memburu Sapi Qurban di Cijapati, Satu Goweser lagi Nyabu, dan satu goweser lagi ngasuh ibu-ibu.
Tujuh goweser yang dikenal juga dengan The Sevent Heroes itu, memang bagai sedang tersengat penyakit kasmaran pada sate. Atau boleh jadi laksana wanita ngidam saja. Soalnya, fokus perhatiannya kerap ke Jalan Astana Anyar saja. Ya, itu tadi ngincar Sate dan Gule Sate UJ di Astana Anyar yang memang sudah jadi langganan kaum tua renta. Apalagi karena satenya yang lumayan empuk.
Tak menunggu lama, ketujuh goweser pun langsung meluncur dari Gazebo Pojok Toleransi. Ada Kang Dammar, Kang Isa, Kang Bubun, Kang Rochadi, Kang Yaya, Kang Muryono dan Kang Nana. Waktu tempuh pun tak terlalu lama sudah sampai di TKP. Dan ketujuh goweser pun dengan tekunnya mulai menyantap sate sapi yang diguyur kuah gule. Dalam hitungan menit seporsi sate langsung ledis. Alamaakk, emang lagi pada kelaparan nich...!!!
Sementara dua goweser lainnya, yakni Kang Purnomo dan Kang Hasan Munawar, menuju Peternak Sapi di Cijapati. Tujuannya untuk melakukan survey kondisi dan harga Sapi untuk kebutuhan Idul Qurban pada 20 Juli mendatang. Semoga saja segera mendapatkan sapi terbaik dengan harga bagus sesuai pasaran.
Satu goweser lagi, yakni Bang Tampu, tertangkap kamera sedang nyabu (Nyarapan Bubur) di Capitol Sudirman. Mengapa tidak berangkat bersama-sama saja dari Pojok Toleransi. Ah, rupanya alasannya cukup klise, katanya sih informasinya yang telat, hingga dia melesat duluan sorangan wae ke arah Jalan Sudirman. Ya, sudah gak apa-apa yang penting tetap sehat, hepi dan selamat.
Nah ini dia, satu goweser lagi, yakni Kang Irsan, yang rupanya memang sedang menyalurkan hobi ngaping (ngemong) goweser ibu-ibu. Entahlah, ibu-ibu darimana dan ada hubungan apa dengan ibu-ibu itu? Tak mengapa, selama masih tetap dapat menjaga silaturahmi yang baik dan membawa keberkahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar