Selasa, 21 September 2021

Camat Antapani Hadiri Kegiatan World Cleanup Day (WCD) di RW-10 Antapani Kidul



Setiap tanggal 21 September diperingati sebagai hari bersih-bersih sedunia. Peringatan ini dikenal dengan sebutan World Cleanup Day (WCD). Aktivitas World Cleanup Day di Indonesia merupakan tahun yang keempat sejak pencanangan pertama kali tahun 2018. WCD sendiri merupakan salah satu gerakan sosial terbesar di dunia yang menggerakkan masyarakat di beberapa negara untuk membersihkan planet bumi.

Faktanya, memang, belum banyak yang tahu tentang gerakan bersih-bersih ini. Tidak terkecuali di Indonesia. Padahal dalam tiga tahun belakangan, Indonesia mulai aktif bergabung dan berkontribusi dalam gerakan WCD. Bahkan telah mampu menarik dan menggerakan sejumlah relawan untuk bergabung serta melakukan kegiatan bersih-bersih di beberapa daerah di Indonesia.

Kecamatan Antapani Kota Bandung, tidak ketinggalan untuk memanfaatkan momentum ini. Kegiatan untuk tingkat kecamatan Antapani dipusatkan di Lapangan Gasmin (Gasibu Mini), Jalan Purwakarta, Antapani, Kota Bandung, Selasa Pagi (21/9), dalam suatu upacara yang dipimpin langsung Camat Antapani, Dra. Rahmawati Mulia, M.Sc., yang dihadiri Lurah dan jajaran ASN di bawahnya, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kec. Antapani, LKK (Tim Penggerak PKK) Kec. Antapani, Taruna Karya, Tim Gober serta Unsur Terkait lainnya.

Setelah dilakukan pembersihan di lingkungan Lapangan Gasmin, yang sedang dalam proses renovasi ini, kegiatan bersih-bersih berlanjut ke lingkungan wilayah kelurahannya masing-masing. Perlu diketahui, bahwa Lapangan Gasmin saat ini sedang didesain dengan konsep revitalisasi kekinian yang rencananya akan disulap menjadi seperti Alun-Alun Ujungberung.  Adapun biaya renovasi dibebankan melalui APBD yang mencapai Rp 4 milyar.

Terkait Program WCD atau bersih-bersih lingkungan di tingkat Kecamatan Antapani, bersyukur RW-10 Antapani Kidul mendapat kehormatan pertama kali mendapatkan kunjungan langsung dari Camat Antapani Dra. Rachmawati Mulia, M.Si., dan Lurah Antapani Kidul Dedy Djuardi, S.P.

Di RW-10 Ankid, bu Camat dan pak Lurah mendapat sambutan hangat dari jajaran Pengurus RW-10 bersama Tim Penggerak PKK RW-10. Acara yang digelar di Gasemin RW-10 Pojok Toleransi RT-06 ini, berlangsung akrab penuh canda tawa. Setidaknya ini telah menunjukkan semakin mempererat silaturahmi antara Jajaran Pengurus RW-10 dengan Camat Antapani dan Lurah Ankid beserta jajarannya serta ibu-ibu dari Penggerak PKK , serta bapak-bapak dari Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM).

Peringatan WCD melalui program bersih-bersih di seluruh wilayah Antapani ini, diselenggarakan bersamaan dengan HUT Kota Bandung Ke-211. Karena itu slogan yang didengungkan: "Bersih Kotanya, Bersih Hatinya dan Bersih Covid-nya..."

"Alhamdulillah Antapani saat ini telah hampir terbebas dari Penularan Covid-19. Data penularannya sudah sangat melandai. Namun, kita tetap harus waspada dan tetap melaksanakan protokol kesehatan sebagaimana yang biasa kita lakukan," ucap Bu Lurah yang mendapat applaus dari hadirin.

Dalam rangka memeriahkan HUT Kota Bandung ke-211, Lurah Antapani mengimbau agar seluruh warga turut merayakannya, selain melalui kegiatan bersih-bersih lingkungan, juga  dengan pemasangan bendera mulai Rabu 22 September sampai dengan tanggal 29 September 2021. "Dan pada tanggal 30 September, 
sebagai Peringatan Gerakan Penghianatan PKI, maka jangan lupa untuk memasang benderanya setengah tiang," tambahnya.

Ketua RW-10, Drs. Dede Amar, M.Pd.,menyampaikan ucapan terima kasihnya dan rasa bangganya atas kunjungan Bu Camat dan Pak Lurah ke RW-10. "In syaa Allah, kami siap melaksanakan program WCD ini di lingkungan RW-10 dan melaporkan hasilnya," sambutnya seraya memohon bantuan pihak Kecamatan/Kelurahan untuk memberikan solusi masalah banjir di RW-10 serta memasang Papan Pengumuman Kepemilikan Aset Lapangan di RT-06 yang kerap menjadi sasaran oknum-oknum melakukan klaim kepemilikan .

Acara dihadiri dengan makan siang bersama yang menyajikan menu khas Sunda antara lain: Nasi Liwet, Sambel lengkap dengan lalapannya, Goreng Jengkol, Asin Sepat, balado terong, ikan tongkol, dll.

Awal Mula Gerakan World Cleanup Day



Gerakan WCD berada di bawah naungan Yayasan Let's Do It World (LDIW), yang bertujuan untuk menyatukan komunitas global dan meningkatkan kesadaran serta melakukan perubahan dalam mewujudkan aksi untuk bumi yang bersih dan sehat.

Kegiatan bersih-bersih pertama kali dilakukan pada tahun 2008 di Republik Estonia, Eropa Utara; dan berhasil mengumpulkan 50.000 orang untuk membersihkan seluruh negara dalam waktu lima jam. Melihat kesuksesan ini, pada tahun 2011 Yayasan LDIW didirikan untuk menyebarkan dan menerapkan pola kegiatan bersih-bersih di suatu negara dalam satu hari, yang serentak dilakukan di seluruh dunia.

Saat ini Yayasan LDIW sedang berfokus pada rencana besar menuju dunia bebas sampah 2021, dengan meluncurkan program Keep it Clean, yang mengacu pada prinsip dengan melakukan circular Economy dengan  tiga kegiatan utama, yakni:

1. Pendidikan untuk pembangunan yang berkelanjutan - memberikan edukasi di beberapa sektor yang bertujuan untuk menggiring perubahan sikap.

2. Bekerjasama dengan pemerintah dan pemangku kepentingan untuk memfasilitasi proses untuk mengadopsi dan menjalankan sistem Manajemen Sumber Daya yang berkelanjutan dan mengedepankan lingkungan.

3. Peningkatan kesadaran melalui kegiatan sipil besar-besar seperti World Cleanup Day, pemetaan limbah, dll.

World Cleanup Day Dilakukan Serentak di 157 Negara

Gerakan WCD berhasil kejar mimpi menghasilkan komitmen dari jaringan-jaringan negara yang tergabung di dalamnya, yang memiliki tujuan untuk membebaskan planet bumi dari permasalahan sampah.

Pada tahun 2018, gerakan WCD berhasil mengumpulkan 18 juta relawan di 157 negara dan berhasil mengumpulkan sampah terbesar sepanjang sejarah manusia. Lima tahun terakhir, Indonesia adalah berpartisipasi dalam gerakan WCD dan konsisten dalam melakukan kegiatan bersih-bersih di beberapa daerah di Indonesia.

World Cleanup Day di Indonesia


Penyelenggaraan World Cleanup Day dilaksanakan oleh Let's Do It Indonesia (LDII), yang merupakan jaringan dari Yayasan Let’s Do It World. World Cleanup Day di Indonesia digerakkan oleh 10 komunitas Lokal, yaitu: Let’s Do It Indonesia, Clean Up Jakarta Day, DFW Indonesia, Indorelawan, Peduli Ciptaan Indonesia, Trash Hero Indonesia, JCI Indonesia, Forum Indonesia Bebas Sampah 2020, Gerakan Mari Berbagi dan Lions Club Jakarta Pusat Magnolia.

Pada tahun 2018, Indonesia menjadi negara dengan jumlah relawan terbesar di dunia, yaitu sebanyak 7.688.332 (7,6 juta) orang. Jumlah relawan ini menempati peringkat nomor satu di dunia, mengalahkan Pakistan dan Amerika Serikat. Para relawan berasal dari 1.000 komunitas yang tersebar merata di 34 provinsi, dan berhasil mengumpulkan sampah sebanyak 14,8 juta kg. Pencapaian ini pun diakui oleh internasional.

Berdasarkan studi yang dirilis oleh McKinsey and Co. dan Ocean Conservancy, Indonesia adalah negara penghasil sampah terbesar di dunia setelah Cina. Aksi Indonesia di gerakan WCD merupakan wujud nyata bangsa Indonesia dalam mengurangi sampah.

Berkat keberhasilan ini, Indonesia terpilih menjadi tuan rumah untuk Leaders Academy Asia & Oceania 2019, yang merupakan kegiatan pelatihan untuk semua leaders yang memimpin kegiatan WCD di negaranya masing-masing. Indonesia akan menghadirkan 29 provinsi untuk mengikuti pelatihan ini.

Sneak Peek Seputar World Clean Up Day 2019 di Indonesia

Mengusung tema Cleanup for Peaceful Indonesia. Tema ini diharapkan bisa menjadi momentum persatuan untuk seluruh masyarakat Indonesia yang terlibat, yang berasal dari agama, suku dan budaya yang berbeda.
  • Melibatkan 14 juta relawan yang serentak akan melakukan kegiatan bersih-bersih di 34 provinsi di Indonesia.
  • Melakukan pemetaan 1.500 titik sampah ilegal di 34 provinsi di Indonesia.
  • Minimal 50% dari jumlah sampah yang dikumpulkan dapat dikelola dengan baik melalui bank sampah, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi dan Kota, serta perusahaan daur ulang.
  • Melakukan aksi berkelanjutan yang menyasar kepada 13 isu persampahan nasional, yaitu: Pendidikan, Pengelolaan sampah wilayah terluar, Pengelolaan sampah dari hulu ke hilir; Sampah bercecer; Gerakan dan kampanye; Scale Sustainability; Peraturan; Sampah organik; Sampah tidak organik; Strategi pengurangan sampah di sungai, laut, gunung dan daratan; Teknologi, Kepemimpinan dan kelembagaan, dan Isu pembiayaan.
  • Penandatanganan petisi Aspirasi Bebas Sampah yang mampu mencapai 100.000 tanda tangan relawan. Petisi ini akan disampaikan ke Presiden RI sebagai komitmen penegakan hukum penanganan sampah di Indonesia.

World Cleanup Day menjadi momentum sinergi komunitas dengan instansi Pemerintah Daerah terkait, pemangku kebijakan, komunitas peduli lingkungan dan lapisan masyarakat. Seluruh pihak menjadi satu kesatuan untuk meningkatkan kesadaran dalam mengelola sampah dengan lebih bijaksana. Untuk kejar mimpi planet bumi bersih dan sehat tentunya membutuhkan bantuan seluruh pihak, bukan?

World Cleanup Day (WCD) Indonesia setelah sukses melibatkan 9.5 juta relawan pada 2019, WCD Indonesia tahun 2020 kembali dilaksanakan bersama lebih dari 2 juta relawan. Kegiatan ini diadakan oleh 180 lebih negara di dunia. Selama dua tahun berturut-turut yaitu tahun 2018 dan 2019 Indonesia menjadi negara yang memimpin aksi cleanup terbesar di dunia, disusul negara kedua yaitu Pakistan.

Kegiatan WCD Indonesia 2020 lalu mendapatkan dukungan yang baik dari pemerintah Indonesia, terutama dengan keluarnya surat dukungan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Selain itu KLHK juga meminta seluruh gubernur, bupati dan walikota di daerah mendukung aksi ini. Tidak hanya dukungan surat, Menteri LHK, Siti Nurbaya, juga mengeluarkan radiogram kepada seluruh kepala daerah yang meminta peranan dukungan mereka.

“Mohon peranan gubernur, bupati, walikota untuk mendukung pelaksanaan kegiatan World Cleanup Day tersebut dengan mendorong masyarakat dengan melaksanakan aksi cleanup dan pilah sampah dari rumah secara serentak di daerah,” tulis Siti Nurbaya dalam radiogramnya.

Pandemi COVID-19 yang melanda dunia tidak menghentikan terlaksananya kegiatan bersih-bersih terbesar ini. Beberapa negara melakukan kampanye yang berbeda, seperti digital cleanup, individual cleanup dan regular cleanup. Di Indonesia, Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah Limbah dan B3 (PSLB3), Rosa Vivien Ratnawati, mengatakan WCD Indonesia 2020 dilakukan khusus di zona covid resiko rendah dengan aksi utama individual cleanup yaitu masyarakat diajak terlibat untuk ikut aksi cleanup dan pilah sampah dari rumah selama 7 hari (13-19 September 2020).

Kegiatan WCD pada tahun 2021 ini berfokus pada "Pilah Sampah dari Rumah",  sudah lebih dari 2 juta relawan yang terdata yang melaporkan kegiatan WCD di daerahnya. Sedangkan pada tahun 2022, Indonesia akan menjadi tuan rumah kegiatan WCD dan prinsipnya pemerintah sangat mendukung. Kita harus menyampaikan ke dunia tentang pembelajaran-pembelajaran yang baik dan sukses dari Partisipasi Publik di Indonesia ke Dunia dalam konteks tersebut, sehingga dunia tahu bahwa kekuatan partisipasi publik di Indonesia dapat menjadi contoh-contoh bagi negara lainnya. Harapannya Indonesia kembali menjadi yang terdepan bagi kegiatan ini di dunia.

Tim WCD Indonesia yang pernah terpilih sebagai salah satu dari 6 tim terbaik di dunia dalam memimpin WCD ini mengampanyekan tema "Bersatu untuk Indonesia Bersih". Leader World Cleanup Day Indonesia 2020, dengan harapan menjadikan momentum ini sebagai ajang persatuan untuk seluruh pihak yang terlibat.

Sebagai informasi, Clean World Conference tahun 2021 ini dilaksanakan di Jerman, diselenggarakan oleh tim Jerman dan disupport oleh tim Indonesia. Tahun 2022 WCD akan dilaksanakan dan di host oleh Indonesia dan disupport tim Jerman. Selain itu ada juga 34 Islands Project, yaitu proyek jangka panjang untuk mengumpulkan pendapat masyarakat lokal atas solusi pengelolaan sampah di daerah mereka. 

Pelaksanaan 34 Islands Project ini nya bekerja sama dengan tim WCD Indonesia Daerah. Lalu, ada juga Waterways Project - Pengiriman 50 kayak berbahan daur ulang dari perusahaan Estonia, untuk melakukan aksi cleanup di sungai-sungai dan daerah pariwisata. Project ini sudah bekerjasama dengan Kemenkomarvest dalam pengelolaan dan pengirimannya//**nk/nanakisunda//(dari berbagai sumber).

Berikut dokumentasi kegiatan World Cleaup Day di Kelurahan Ankid, Kecamatan Antapani, serta di wilayah RW-10:



















Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Gowes Jelang Shaum Ramadhan 1445-H

Sembilan goweser NKRI tampil sambut gembira datangnya Ramadhan 1445-H Minus Kang Muryono (fotografer) Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an s...