Minggu, 19 September 2021

KisundaGowes-10 (19/09): "Ternyata Ada Lontong Kari Paling Top Se-Bandung..."




Bagi orang Bandung, lontong kari, termasuk makanan yang dicari para penikmat kuliner. Tak peduli dimana lapaknya, kalau mampu memanjakan selera lidah penikmatnya, pasti akan diburu dan banyak dikunjungi. Lontong Kari Tegalega, misalnya, kabarnya merupakan salah satu yang menjadi incaran para pemburu kuliner. Ah, bikin penasaran aja!!!

Komunitas KisundaGowes-10 "NKRI" RW-10 Antapani Kidul, sebagai komunitas gowes pemburu kuliner berniat untuk membuktikan kelezatan kuliner Lontong Kari yang katanya berlokasi di ujung Jalan Otista Bandung. Ide tempat kuliner ini diusulkan Kang Kiali, pada saat semua goweser kebingungan mau kemana dan kuliner apa yang akan dituju.

Usulan Kang Kiali itu rupanya diterima dengan baik. Kemudian 13 Goweser Kisunda-10 pun langsung mempersiapkan diri untuk menusuk ke sasaran yang dituju ke arah Lapang Tegalega. Mereka adalah:

1. Kang Dammar (Dede Amar)
2. Kang Isa Subarsa
3. Kang Kiali
4. Kang Bubun
5. Kang Purnomo
6. Kang Yaya
7. Kang Aam
8. Kang Yopie
9. Kang Irsan
10. Kang Mumu
11. Kang Muryono
12. Kang Sopro
13. Kang Nana

Perjalanan ke arah kota biasanya di tempuh melalui jalur yang biasa dilalui. Tapi kali ini agak berbeda. Ada delapan goweser mengambil rute melewati Jalan Malabar, Palasari, Sadakeling, Jalan Peta, lalu sampai Tegalega di tempat kuliner yang dituju. Sedangkan lima goweser lainnya mengammbil rute melalui Jalan Asia Afrika, Lengkong Besar, Inggit Garnasih, Otista. Walau jalur yang ditempuh berbeda, namun sampainya di lokasi hampir bersamaan.

Menunggu Antrian

Benar saja, Lontong Kari Tegalega, yang tepat berada di samping kanan Lapangan Tegalega ini dipenuhi pembeli yang ternyata adalah para pelanggannya. Kami harus bersabar menunggu antrian pembeli.

Sambil menunggu, jurnalis Kisunda-10 menghampiri Pak Haris, pedagangnya, untuk sekedar mendapatkan info.

Ternyata Pak Haris ini merupakan generasi ketiga. Generasi pertama atau kakeknya adalah Pak Kapir yang sudah mulai berdagang sejak tahun 1960-an atau tepatnya mulai berdagang tahun 1966. Waktu itu, katanya, dagangannya masih ditanggung dan dibawa keliling kota. Namun tempat mangkal akhirnya di seputaran Tegalega.

Adapun resep yang dibuatnya merupakan warisan keluarga secara turun temurun. Ciri khas Lontong Kari Tegalega ini kuahnya kental dan gurih, lontongnya lembut, serta potongan kikilnya yang kenyal dan empuk.

Wajar kalau lontong kari yang dipatok dengan harga Rp 17 ribu per porsi ini menjadi incaran penikmat kuliner kota Bandung. Tidak terkecuali para goweser kota Bandung yang banyak menikmatinya.

Terbukti sudah kalau Lontong Kari Tegalega ini rasanya memang bukan kualitas kaleng-kaleng, tapi benar-benar premium. Terbukti pula dengan pujian 13 goweser Kisunda-10 ini sesaat setelah menikmatinya. Bahkan beberapa goweser harus terpaksa menikmatinya dengan cara standing party, karena tidak kebagian tempat duduk.

Harum aroma rempah berkuah kental kari dengan warna kemerahan berpadu dengan putihnya lontong menjadi padanan pas hingga siapaun tak akan sanggup berlama-lama menanti hidangan datang. Siapapun bagai tak sabar untuk segera mencicipinya. Apalagi, karena kuah karinya rupanya dimasak dengan arang. Efeknya selain bikin panasnya awet juga ada sedikit aroma bakaran arang kayu yang khas.

Saat suapan pertama dimulut, alamak rasanya nendang banget. Pasalnya, rasa gurih kuahnya dapet dari santan kelapa, dan ada sedikit rasa pedas dari cabai sehingga kuahnya berwarna agak kemerahan. Potongan kikilnya juga tidak alot, jadi tak perlu perjuangan untuk melumatkannya.

Sebagai pelengkap, ada kerupuk aci putih, dan ada juga yang diberi terasi sehingga warnanya merah. Nah, kerupuknya ini sendiri merupakan kerupuk khas kota Bandung dari daerah sukaleueur Kopo yang dibuat secara home industri.

Meski dipinggir jalan, namun yang antri selalu panjang karena sudah punya pelanggan tetap, dan rasanya tidak berubah alias resepnya dipertahankan secara turun temurun. Jadi jika akhir pekan, agak siang sedikit saja, anda tidak akan kebagian karena sudah habis dinikmati para pelanggannya.

Alhamdulillah perjalanan Gowes Kisunda-10 pada ahad kali ini telah mendapatkan kuliner baru yang memang layak untuk didatangi dan didatangi lagi. Dan alhamduillah pula biaya kuliner ahad ini telah ditanggulangi oleh Kang Kiali. Hatur Nuhun kang atas traktirannya. In syaa Allah, rezekinya semakin berkah, bertambah dan melimpah.**//nks







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Gowes Jelang Shaum Ramadhan 1445-H

Sembilan goweser NKRI tampil sambut gembira datangnya Ramadhan 1445-H Minus Kang Muryono (fotografer) Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an s...